Wednesday, May 17, 2006

Menulis Surat Pembaca yang Menembus Media

Tips Menulis Surat Pembaca II

Menulis Surat Pembaca itu gampang, kata seorang penulis yang memang namanya sering terpampang di berbagai rubrik Surat Pembaca media cetak. Tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa menulis Surat Pembaca itu sulit.

Namun terlepas dari pro kontra tersebut, dibandingkan dengan karya tulis lainnya, menulis Surat Pembaca memang lebih gampang. Mudah-mudahan, Tips Sepuluh Langkah ini dapat menjadi obat bagi Anda yang masih merasa kesulitan menulis Surat Pembaca.

Langkah Pertama : Tentukan tema yang akan ditulis
Sebagaimana menulis artikel pada umumnya, menulis Surat Pembaca pun memerlukan tema yang jelas. Dengan tema yang jelas, diharapkan penulis akan konsentrasi dan fokus terhadap permasalahan yang berkaitan dengan tema. Entah itu memberikan solusi terbaik, menyampaikan pandangan pro dan kontra atau bahkan wacana alternative. Oleh karena itu pembuatan judul tetap harus memiligi daya tarik dan disesuaikan dengan isinya. Misalnya, kita akan menulis tentang lingkungan hidup, maka kita jangan ngelantur kemana-mana. Selain space tulisan yang terbatas, tulisan yang ngelantur sangat tidak produktif dan tidak enak dibaca.

Langkah Kedua : Tuangkan tulisan dengan bahasa yang jelas
Meskipun belum tentu merupakan suatu kesalahan, tetapi salah satu kelemahan para penulis adalah menonjolkan penulisan dengan menyisipkan bahasa-bahasa asing yang tidak perlu. Tujuannya (mungkin) agar terlihat intelek dan (terlihat) mengikuti perkembangan baru. Sebenarnya sih boleh-boleh saja. Tetapi untuk menulis Surat Pembaca tolong dipertimbangkan baik-baik. Bagaimana pun, menuangkan tulisan dengan bahasa yang lebih jelas dinilai lebih bagus. Penyebabnya, karena karakteristik penulisan Surat Pembaca yang harus singkat dan padat.

Langkah Ketiga : Jangan menulis terlalu panjang.
Kalau kita jeli meneliti tulisan-tulisan Surat Pembaca yang ada di media cetak, baik itu suratkabar, tabloid, maupun majalah, paling panjang hanya memuat 3 s/d 5 paragraph/alenea. Rumus seperti ini sebaiknya jangan Anda tabrak. Mengapa ? tulisan yang panjang dan lebar hanya akan menambah pekerjaan redaksi yang sudah bertumpuk pekerjaan. Kalau Anda menjadi redaksinya pun, tentu akan lebih senang memilih tulisan atau artikel yang pas, sesuai dengan harapan, dan tidak berpanjang lebar.

Langkah Keempat : Baca lagi, edit lagi.
Setelah tulisan selesai dibuat, sebaiknya jangan langsung dikirim ke media cetak. Cobalah diendapkan sebentar saja, lalu Anda cek sekali lagi. Apakah masih ada salah huruf atau salah kata ? Bahkan mungkin ada kalimat-kalimat yang dirangkai dari satu kalimat ke kalimat lain yang tidak nyambung ? Pastikan, semua tulisan yang Anda buat sempurna menurut versi Anda sendiri. Bila perlu, konfirmasikan lagi kepada senior Anda, apakah tulisan Anda ini sudah oke atau kurang ? Kalau Anda akan membacanya lagi, kemudian Anda edit lagi karena Anda kurang puas, lakukanlah dengan penuh perjuangan, sampai Anda benar-benar nyaman dengan tulisan yang Anda buat sendiri.

Langkah Kelima : Buat surat pengantar
Akan lebih sopan kalau dalam mengirimkan Surat Pembaca kita juga diberikan pengantar yang isinya bahwa surat yang terlampir adalah surat pembaca. Contoh isi surat pengantar secara ringkas adalah sebagai berikut : Bersama ini kami kirimkan tulisan berjudul : “ (tuliskan judulnya) ” untuk dimuat di Rubrik Surat Pembaca media cetak yang Bapak/Ibu pimpin. Semoga Surat Pembaca kami ini dapat dipublikasikan di media cetak Bapak/Ibu. Atas bantuan yang diberikan, kami menyampaikan terima kasih. Jangan lupa cantumkan Nama, Alamat, serta Nomor Telp/HP Anda yang gampang dihubungi.

Langkah Keenam : Jangan lupa lampirkan identitas diri.
Kalau kita buka media cetak di halaman opini atau pun di bawah box susunan redaksi media massa, selalu dicantumkan informasi agar setiap pengirim Surat Pembaca melampirkan fotocopy identitas diri. Anda dituntut ketaatan untuk memenuhi ketentuan ini. Kalau KTP tidak ada, Anda bisa menggunakan Kartu SIM, Kartu Pelajar, atau kartu identitas yang lainnya. Yang penting, jangan melampirkan yang kartu identitas yang asli, cukup fotocopy-nya saja,

Langkah Ketujuh : Kirimkan kepada alamat redaksi media
Setelah semuanya siap, barulah Anda mengirimkan surat kepada redaksi yang mengasuh rubrik Surat Pembaca. Biasanya redaksi Surat Pembaca juga mengelola halaman Opini. Alamat Redaksi media cetak selalu dicantumkan di box susunan redaksi, masing-masing media. Untuk alamat redaksi yang lebih lengkap, Komunitas Penulis Surat Pembaca “JEJak” sudah menyediakannya secara gratis di http://infojejak.blogspot.com/2006/04/daftar-alamat-redaksi-media-cetak.html atau di http://alamatmedia.blogspot.com. Setelah itu, silahkan kirim tulisan Surat Pembaca Anda ke media cetak yang memiliki visi dan misi yang sama dengan contain atau materi Surat Pembaca yang Anda buat. Kalau Anda memiliki minat besar untuk menulis, biasanya dengan membaca media cetak (atau membaca Surat Pembaca yang dimuat di situ), Anda akan memiliki feeling bahwa tulisan-tulisan dengan visi dan misi tertentu maka potensi untuk dimuatnya sangat tinggi.

Langkah Kedelapan : Monitoring pemuatan Surat Pembaca
Setelah mengirimkan Surat Pembaca ke redaksi media cetak, Anda tinggal menunggu pemuatan atau penerbitannya di media cetak yang kita kirim. Jangan berharap redaksi akan memberitahu Anda untuk pemuatan, karena mereka pun memiliki waktu yang terbatas dan dikejar dead line. Kalau punya uang, lebih baik Anda membeli media cetak tersebut untuk memonitor apakah Surat Pembaca kita sudah dimuat atau belum. Tetapi, kalau keuangan Anda terbatas, pinjam sebentar di agen media cetak atau tukang koran untuk ngintip rubrik Surat Pembaca, juga bisa Anda lakukan.

Langkah Kesembilan : Coba lagi, dan jangan putus asa
Kalau tulisan Anda tidak dimuat, jangan berputus asa. Kesuksesan penulis-penulis hebat adalah karena tulisan-tulisannya pernah ditolak oleh penerbit. Anda coba lagi, baca lagi, belajar lagi dan kirim lagi. Pokoknya jangan ada istilah berputus asa, karena dengan demikian maka Anda pasti bisa.

Langkah Kesepuluh : Dokumentasikan Surat Pembaca Anda
Tulisan-tulisan Surat Pembaca yang telah dimuat di media massa, jangan dibuang. Buatlah dokumentasi yang rapi, suatu saat pasti akan berguna bagi karir dan kehidupan Anda. Memang benar, kegiatan menulis Surat pembaca bukan karena alasan uang, tidak ada honor dari penerbit apabila tulisan Anda dimuat di rubrik Surat Pembaca. Tetapi, kalau kita rutin menulis, maka kemampuan interlektualitas kita terasah. Kalau tulisan Surat Pembaca sudah menumpuk, Anda bisa mendokumentasikannya via blog pribadi,, dan kemudian ditawarkan kepada penerbit buku, siapa tahu ada yang berminat. Kalau jalannya mulus, Anda pun menjadi ngetop. Kata orang, ngetop adalah rejeki berupa benefit yang bisa mendatangkan profit. Mudah-mudahan, Anda termasuk keluarga besar penulis yang beruntung. Semoga!

MAKALAH INI pernah disampaikan oleh Budi Purnomo (Pendiri JEJAK) dalam Workshop Kehumasan PDAM yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Jakarta, 26-28 Juli 2006. INGIN MEMPEROLEH pelatihan gratis ? Klik DI SINI untuk mengetahui informasi lebih lanjut, jika organisasi Anda juga ingin mendapatkan Pelatihan Gratis Menulis Surat Pembaca dari Tim JEJak.

Thursday, May 11, 2006

Sarana Komunikasi dan Informasi Antar Warga JEjak

Nomor Penting JEJak

Salam hangat. Untuk memudahkan jalinan komunikasi dan informasi di antara sesama warga JEJak, kami telah membuatkan beberapa sarana komunikasi yang bisa manfaatkan semaksimal mungkin.

Yaitu melalui mailing list : http://groups.yahoo.com/group/infojejak/. Melalui milis ini, teman-teman bisa saling berinteraksi memberikan usulan dan masukan, baik mengenai organisasi JEJak maupun berdiskusi mengenai contain Surat Pembaca yang akan digulirkan teman-teman.

Sedangkan untuk berkomunikasi dengan tim JEJak, bisa menyurati melalui Po Box 3454 Jakarta 10034 atau melalui email : infojejak@yahoo.com. Kami juga sudah membuat blog mengenai JEJak ini di alamat : http://infojejak.blogspot.com. Usulan dan kabar baik dari teman-teman yang dihimpun dari milis juga akan kami update dan dimasukkan ke blog tersebut, sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk berkomunikasi secara langsung, teman-teman juga dapat mengirim SMS melalui nomor cantik : 08557777888. Dengan demikian, mudah-mudahan tidak ada hambatan komunikasi di antara kita. Kami mengharapkan setiap wilayah JEJak (Jakpus, Jaksel, Jakut, Jakbar, Jaktim, Bogor, Depok, Tangerang/Banten, dan Bekasi, maupun kota lainnya) dapat menunjuk salah satu koordinator wilayah (Korwil) sebagai mediator komunikasi di antara kita dan semakin mempererat jalinan komunikasi antar warga JEJak di wilayahnya masing-masing.

Atas perhatian, dan apresiasi demi cita-cita mulia yaitu melakukan perubahan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang lebih baik, tentunya kami menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga. Semoga cita-cita kita semua dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kasih.

UNTUK WARGA JEJak maupun yang belum bergabung, kami memberikan pelatihan Menulis Surat Pembaca. Klik DI SINI, jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut.

Friday, May 05, 2006

Jangan Pernah Meremehkan Rubrik Surat Pembaca

Tips Menulis Surat Pembaca I

Perbuatan kecil lebih berharga daripada omongan besar (NN)

Tentu saja, kalau yang menjadi motivasi adalah uang, atau honor, menulis surat pembaca di media massa tidak bisa dianggap sebagai kegiatan yang produktif, atau yang bisa memberikan manfaat besar.

Tetapi, kalau dengan tujuan demi melatih diri, antara lain belajar mengungkapkan ide, gagasan, pendapat, kritik, usulan sdb., maka rubrik yang disediakan oleh media massa ini bisa dianggap sebagai sarana dan wahana yang sangat tepat. Sebab, kecuali tidak membutuhkan “ilmu yang tinggi”, persiapan yang rumit, atau kemampuan yang luar biasa, rubrik ini relatif mudah ditembus.

Rubrik yang disediakan media massa secara Cuma-Cuma untuk pembaca (sebagai bentuk pelayanan atau pengabdian masyarakat pers untuk public/umum ini kecuali bisa dijadikan sebagai ajang melatih diri juga bisa digunakan untuk mempresentasikan profil pribadi, atau memperkenalkan diri. Siapa tahu berkat namanya tercantum dalam surat pembaca, serta diketahui ide, gagasan atau usulannya yang cemerlang, penulis menjadi dikenal banyak orang dan mendapat banyak relasi. Lantas, tidak mustahil beberapa jalan kearah peningkatan karier, atau peluang, semakin terbuka.

Singkat kata, jangan pernah meremehkan rubrik Surat Pembaca, dan dengan sinis menilainya sebagai sebuah tulisan yang tidak ada harganya. Boleh jadi tidak sedikit orang yang berhasil menulis buku yang terdiri dari beratus atau bahkan beribu alenia berangkat dari dua tiga alenea dalam rubrik Surat Pembaca. Kemauan mereka untuk terus menulis, meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan pasti bukan karena stimulant financial beruba honor, melainkan terlebih karena kepuasan batin dan kegembiraan jiwa karena tulisannya berhasil bertengger di media massa. Stimulan jiwa inilah yang kemudian membuat penulis menjadi “ketagihan” yang bisa mengantar dia menjadi penulis professional.

Maka tidak salah kiranya kalau kepada penulis pemula, yang sungguh-sungguh baru akan memulai menulis, disarankan untuk menggunakan rubrik Surat Pembaca sebagai ajang tataran berlatih paling awal. Lantas, kalau demikain, mengapa himbauan ini justeru diletakkan dalam bahasan buku ini pada bagian kahir ? Mengapa tidak di depan, pada bab pertama, hingga urutan bab bab yang mengulas kemampuan menulis itu tampak sebagai sebuah urutan grafis yang logis : dari yang kecil ke yang besar ; dari yang sederhana ke yang rumit-sulit ; dari yangmudah ke yang susuah ? Jawabnya sederhana. Bab-bab yang ditata dalam buku ini tidak dimaksudkan sebagai urutan mudah ke sulit, bukan pula sebagai pembabakan dalam drama, melainkan ‘sekedar’ sebagai pemilahan bahasan. Pembaca bisa saja langsung membaca bab tiga, yang bertutur tentang ‘Menulis Tulisan Khas atau Feature’, karena merasa tertarik dengan masalah ini, atau karena berkepentingan untuk mencari referensi dari bab ini.

Ditilik dari proses pematangan diri, penulis pemula memang disarankan untuk memulai dengan menulis untuk rubrik Surat Pembaca. Namun dari segi penguasaan teknik menulis, masalah menulis berita disarankan untuk dijadikan titik awal, karena prinsip-prinsip dasariah penulisan jurnalistik terdapat di sana. Langkah mana yang dipilih terpulang pada masing-masing orang. Yang perlu disadari adalah, ketrampilan menulis, baik menulis berita, dengan perangkat kaidah-kaidah, maupun menulis surat pembaca yang ‘hanya’ beberapa alenia itu, adalah masalah aksi, bukan teori.

Sedikit teori. Sekali lagi, menulis apa pun adalah lebih masalah aksi ketimbang teori. Apalagi menulis surat pembaca yang, kalau boleh dinilai, sangat simple, sederhana dan mudah. Yang diperlukan hanyalah : ambil bolpen, kertas, tulis, dan kirimkan ke media massa. Titik.
Menulis surat pembaca sebenarnya tidak ubahnya menyampaikan unek-unek atau usul dalam sebuah forum rapat. Hanya saja dalam bentuk tertulis, dalam forum yang lebih luas, yaitu khalayak pembaca, atau masyarakat. Jadi, katakana apa yang dirasakan atau dialamim (masalah apa, kapan, di mana, bagaimana, oleh siapa, dsb), kemudian sampaikan ide, gagasan, usul. Selesai. Tidak perlu basa-basi.

Kalau toh diperlukan teori, barangkali catatan-catatan berikut berguna :

1. Buka langsung dengan masalah apa yang dirasakan atau dialami. Misalnya listrik PLN yang kerap macet sehingga lampu padam, perkakas elektronik terganggu atau rusak, antara lain : computer. Katakan dengan ringkas, padat, dan luas (tanpa basa-basi atau kalimat berbunga-bunga): kapan itu terjadi, di kawasan mana, perkakas apa saja yang rusak, kerugian moral karena anak-anak terganggu belajar, dsb. Tidak perlu dibuka dengan perkenalan, atau permintaan maaf segala.

2. Kemudian, ide, gagasan, usul apa yang ingin dikemukakan : PLN dikenai denda, cara memperhitungkan denda, pasang alat pengaman, dan lain-lain. Agar ide, gagasan atau usul dapat ditangkap dengan jernih, tidak bias dan ambigu, katakana langsung ke masalahnya, jangan berputar-putar atau bertele-tele. Gunakan bahasa yang sederhana, dan santun. Ingat, rubric ini bukan tempat untuk mencaci-maki, mengumpat, atau menghina. Hindari istilah-istilah atau kata-kata asing atau kata-kata serapan yang tidak/belum lazim digunakan agar tidak digunaan secara salah, dan ditafsirkan salah pula.

3. Kalau tetap akan menggunakan kata-kata atau istilah asing, atau kata-kata serapan, gunakan dengan sangat hati-hati. Kata-kata serapan yang sering digunakan secara salah misalnya : aplikasi, implikasi, implementasi, dengan kata-kata turunannya, seperti : aplikatif, implikatif, implementatif, dan sebagainya. Tutuplah dengan kata atau kalimat singkat. Terima aksih, atau Wassalamam, atau Semoga Bermanfaat. Titik, tanpa embel-embel lagi.

4. Kirimkan ke media massa yang sesuai. Kalau masalah yang dikemukakan bertaraf nasional, sebaiknya dikirimkan ke media massa yang berskala nasional pula. Kalau masalahnya sangat lokal, seyogyanya dikirimkan ke media massa lokal. Namun, surat oembaca yang berisi masalah local pun, misalnya Pentaan kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, bisa saja dikirimkan ke media massa berskala nasional agar bisa mendapat simpati atau tanggapan yang lebih luas. Pengandaiannya, bukankah banyak warga Yogyakarta yang dimintai tanggapannya perihal Malioboro, yang tersebar ke seantero Indonesia ? Lagi pula, Malioboro sudah dikenal banyak orang di seantero Indonesia.

TULISAN INI dibuat oleh St. S. Tartono, dikutip dari buku berjudul : Menulis di Media Massa Gampang : Tips untuk Menulis di Media Massa Cetak, terbitan Yayasan Pustaka Nusatama (2005).

Tuesday, May 02, 2006

Kini Anda Menjadi Warga JEJak

Terima Kasih Anda Sudah Bergabung

Kami meyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Anda yang telah menyatakan kesediaan untuk bergabung sebagai Warga Jaringan Epistoholik Jakarta (JEJak).

Keanggotaan untuk menjadi Warga JEJak selalu terbuka bagi siapa pun yang memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, dan ingin merubah kehidupan bermasyarakat yang lebih baik melalui jalur penulisan Surat Pembaca. Kirimkan Nama Anda, Alamat, Email ke : 0855-7777888 atau email ke : infojejak@yahoo.com.

Terima kasih kepada para sahabat yang sudah mengirimkan SMS (sejak 1 Mei 2006) kepada kami. Sekali lagi terima kasih telah bergabung dengan Warga JEJak, jika ada masukan-masukan yang berharga untuk mempererat silaturahmi sebagai Warga JEJak, tolong SMS kami. Terima kasih.

KAMI JUGA memberikan pelatihan menulis Surat Pembaca secara gratis kepada Anda. Klik DI SINI juka ingin tahu informasi lebih lanjut.